معبد پناتاران ساسیه

Pura Penataran sasih ,terletak di desa pejeng kecamatan tampak Siring , kab, Gianyar . Pura Penataran sasih merupakan pura induk , pura taman sari , pura Pasek ,pura bale agung.pada pura Penataran sasih terdapat peninggalan sejarah ,berupa nekara PERUNGGU .yg di sebut jg peninggalan pejeng , yg di percaya mempunyai nilai simbolis yg sangat tinggi .
Nama pura berasal dari nekara pejeng ini , yg merupakan salah satu agar budaya yg menurut mitos yg merupakan bulan jatuh kebumi dan menerangi daerah sekitarnya siang dan malam .selain nekara perunggu di pura tersebut jg di temukan peninggalan 2 seperti arca Ganesa , arca pendeta , arca catur kaya , dwarapala dan lingga Yoni .pura ini di dirikan menurut kronogram modern yg terpangpang di pintu masuk 1266 Masehi . Dan berfungsi sebagai kuil negara kerajaan pejeng 1293m- 1343 m .

Pura yg sangat besar dan terdiri dari beberapa kumpulan pura antaranya pura desa, pura pasek dan satu pura lagi sy lupa namanya.

My first temple on Bali 🇮🇩. Cost 50k with huge entrance 🅿️. Many people in latest hours, so it’s better to go in the morning.

This is an unassuming but special local temple, as it is home to the largest extant bronze age kettle drum in the world, the Moon of Pejeng. These drums can be familiar to you if you have visited historical museums in mainland Southeast Asia, such as in Vietnam or Thailand, hosting Dong Son drums. This one is said to have been made locally in around 300 BC. The keeper at the entrance has a one page story and info on it in French, entrance was 20k. 2 minutes from the archeological museum. Oh and contrary to most Balinese temples, this is full of really old (9-14th century) sculptures of deities, although not in a great shape.

Không bán vé công khai, nhưng họ đã yêu cầu tôi 20k ở cổng.

Upacara dewa yandnya yang diadakan setiap purnama ke 9, dalam kalender masehi diadakan setiap satu tahun sekali tepatnya pada bulan February - Maret, dalam sejarahnya di berinya nama pura nataran sasih/pura nataran bulan berasal dari legenda ada bulan jatuh di pejeng maka di berilah nama pura nataran sasi/nataran bulan dan 15 hari setelah upacara dewa yadnya diadakan maka akan ada upacara tawur ke sange/tilem ke 9, pada saat itu akan ada festifal ogoh-ogoh di depan pura.